JANGAN PERNAH MENGAMBIL HAK CIPTA ORANG LAIN TANPA SEIZIN YANG PUNYA

Saturday, May 11, 2019

CARA INSTALLASI DEBIAN PADA VIRTUAL BOX

Assalamualaikum teman - teman ...

Nah disini saya kembali lagi dengan materi yang baru, yaitu cara penginstallan debian linux pada virtual box. Nah sebelum ke langkah - langkahnya, apa sih Debian itu?

Image result for debian adalah
Debian adalah system operasi computer yang tersusun dari paket – paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya.

  • Langkah Pertama, pastikan settingan network pada virtual box nya yaitu memakai Bridged untuk Adapter 1 nya. Jika sudah langsung klik Start pada virtual boxnya

  • Kemudian langkah berikutnya diminta untuk memasukan virtual optical disk file. Pilihlah iso dari debiannya, jika sudah langsung klik Start saja

  • Ini tampilan ketika sudah masuk kedalam Debian GNU/Linux nya. Jika sudah seperti ini, kemudian pilih Install

  • Setelah itu, disini diminta untuk memilih bahasa yang akan digunakan. Saya akan menggunakan bahasa indonesia

  • Selanjutnya akan diminta untuk memilih lokasi anda

  • Lalu disini akan diminta untuk memilih pengaturan pada keyboard

  • Jika sudah, tampilan ini berarti penyettingan sedang berlangsung

  • Selanjutnya diminta untuk mengatur jaringan, klik saja Lanjutkan

  • Pada tahap ini, saya memilih untuk Jangan mengatur jaringan saat ini, yang berarti saya akan mengaturnya pada saat proses installasi sudah selesai

  • Setelah itu, disini diminta untuk memasukkan nama host atau nama tampilan dari debiannya, jika sudah klik Lanjutkan

  • Kemudian masukkan kata sandi yang akan digunakan

  • Masukkan ulang kata sandi yang sudah dibuat sebelumnya

  • Selanjutnya, masukkan nama untuk pengguna baru nya

  • Selanjutnya, masukkan nama untuk akun log in pada debiannya

  • Masukkan kata sandi untuk akun yang akan digunakan pada debian

  • Masukkan kembali kata sandi akun debiannya yang sama dengan sebelumnya untuk verifikasi

  • Selanjutnya, pilih lokasi untuk waktu yang digunakan, disini saya menggunakan WIB sesuai dengan lokasi saya

  • Kemudian, pada pilihan partisi hard disk, tersedia 4 pilihan. Saya memilih untuk mempartisi secara manual

  • Kemudian pilih harddisk yang ingin dipartisi seperti pada gambar dibawah

  • Pilih Ya untuk membuat partisi yang baru/kosong

  • Nah disini, yang saya akan partisi adalah sebagai berikut ;
  1. /       : tanda maksudnya bahwa directory yang digunakan adalah root, root itu seperti Local disk c pada linux.
  2. /home : home adalah directory penyimpanan seperti contoh Local disk D dan lain-lain.
  3. /swap : swap adalah directory untuk ram yang akan gunakan, disini disarankan untuk 2 kali lipat dari memory yang kita setting sebelumnya di virtual, contoh 1024 MB berarti kita naikkan menjadi 2048 MB
  4. /boot  : boot digunakan hanya sebagai bootable saat ini pertama menyalakan, disini cukup 1 GB saja.

  • Pilih yang paling atas, untuk membuat partisi yang baru

  • Kemudian masukkan ukurang yang digunakan untuk partisi pertama. Disini saya menggunakan 100GB untuk bagian " / atau root " nya. Jika sudah klik Lanjutkan

  • Kemudian pada jenis partisi pilih Primer saja

  •  Setelah itu pada lokasi partisinya, pilih Awal

  • Pada partisi pertama, sudah terpilih untuk bagian root nya, jadi langsung saja klik Selesai menyusun partisi

  • Lalu, lakukan partisi yang kedua

  • Kemudian pilih partisi yang baru lagi

  • Untuk ukurang partisi yang kedua, saya gunakan 2GB untuk bagian " ruang swap ". Jika sudah klik Lanjutkan

  • Pada bagian jenis partisi, cukup pilih yang Logikal

  • Kemudian untuk lokasinya, pilih Awal

  • Kemudian untuk partisi yang kedua, ubah dari sistem berkas berjurnal Ext4 menjadi ruang swap

  • Kemudian pada opsi ini, pilih ruang swap

  • Jika sudah diubah menjadi ruang swap, klik Selesai menyusun partisi

  • Selanjutnya, lakukan partisi yang ketiga. Pilih yang bagian ruang kosong

  •  Setelah itu buat partisi yang baru

  • Lalu, masukkan ukuran yang ingin digunakan. Disini saya menggunakan 1GB untuk bagian " /boot ". Jika sudah klik Lanjutkan

  • Untuk jenis partisi yang ketiga, gunakan Logikal

  • Untuk lokasi partisi yang ketiga, gunakan atau pilih yang Awal

  • Setelah itu, pada bagian Titik Kait ubah dari /home menjadi /boot

  • Pada titik kait untuk partisi yang ketiga, pilih yang /boot

  • Jika sudah diubah menjadi /boot. Maka langsung saja klik Selesai menyusun partisi

  •  Kemudian lakukan partisi yang keempat, pilih bagian ruang kosong

  • Kemudian buat partisi yang baru

  • Setelah itu, untuk ukuran partisi yang terakhir, masukkan ukuran dari sisa yang tersedia untuk bagian /home nya. Jika sudah klik Lanjutkan

  • Kemudian untuk susunan partisinya, langsung klik saja Selesai menyusun partisi, karena sudah otomatis terbentuk ke /home

  • Jika sudah mempartisi semuanya, maka langsung saja klik Selesai mempartisi

  • Kemudian klik Ya untuk perubahan yang terjadi pada hard disk

  • Kemudian akan terdapat notifikasi untuk memindai CD atau DVD, cukup klik Tidak saja

  • Untuk penggunaan jaringan cermin (mirror), cukup klik Tidak

  • Untuk popularity-contest atau berpartisipasi pada paket yang terupdate, cukup klik Tidak

  • Kemudian, pilih perangkat lunak yang ingin digunakan. Karena saya akan menggunakan Text bukan GUI. Jadi saya memilih web server, print server, SSH server, dan Perkakas sistem standar. Selain itu adalah untuk GUI. Jika sudah, klik Lanjutkan

  • Pada opsi pemasangan boot loader GRUB pada hard disk, cukup klik Ya

  • Pada pemasangan boot loader GRUB pada hard disk, pilih pada bagian yang bawah seperti pada gambar dibawah ini

  • Setelah itu, proses installasi selesai. Cukup klik Lanjutkan saja

  • Nah ini tampilan jika sudah masuk debiannya, cukup klik Enter saja pada bagian ini


Selesai...
Selamat mencoba dan semoga berhasil!!!

Src : 

No comments:

Post a Comment